“Do'a Anak Pahlawan”

Hasil gambar untuk wood





Kenapa judulnya "Do'a Anak Pahlawan", kenapa bukan "Do'a Anak Soleh"?
Karena puisi itu yang nyiptain Jendral TNI Gatot Nurmantyo, ya wajar jadinya berbau pahlawan. Hehehe *apasih*
Puisinya tuh susah gitu buat ngambil nada sama ngolah emosi&ekspresi. SUSAH ASLI!
Tapi juara 1, wkwkwk😂😂 *sombongbgtgua*

oooiya, it's a long time banget aku gak baca puisi. Dan pas tadi lagi baca artikel tentang Jendral Gatot Nurmantyo, aku inget kalo aku pernah bacain buah tangannya beliau. Suatu kebanggaan banget juga, baca puisi ini di KODIM 0507/Bekasi, pas HUT TNI yang ke... ke berapa yaa, ke 71 deh kayaknya. Haha, sumpah baca puisinya grogi banget, soalnya dilihat langsung bre sama anggota KODIM nya. Ada Pak Gatot Subroto, Pak Andi, Bu Komariah, dan masih banyak lagi deh. Sampe di foto, di tunjuk-tunjuk pas mau ke wc, ya Allah salah apa gua ditunjuk sama bapak yang pake baju loreng-loreng😓😕

Ini nih, puisinya. (coba, aku tantang kalian baca puisi ini dgn gaya baca puisi yg sebenarnya..)


 "Do'a Anak Pahlawan"

Ketika menjelang malam 
Kudengar langkah mantap sepatu lars
Dan gemerincing bunyi sangkur
Terbayang di benakku
Sosok yang selalu hadir
Dengan senyum penuh arti
Panutanku,dambaanku, perlindungku

Ayah
Ketika suatu Senja di bulan purnama
Sosok itu dengan senyum yang sejuk dan suara hening menyapa kami 

Anakku
kutitip adik adikmu
Jaga Ibu mu
Sesuatu yang Ayah nanti kan selama ini
Yang merupakan kehormatan
Kebanggaan pagilan tugas bagi negara telah memanggil ayah 

Anakku
Sebelum terbangun dari mimpimu
Ayah sudah berangkat ke Medan laga
Ingat rajinlah belajar raih mimpimu

Disertai dengan doa tiap senja pasti ku tunggu suara langkah sepatu lars
Gemerincing bunyi sangkur
Dan senyum yang menyejukan

Di keheningan malam
Penuh dengan suara petir bersautan
Tiba tiba Ibu memanggil kami dengan suara terbata
Di sertai derai air mata
 

Ayah mu telah tiada
Menjadi kusuma bangsa
Gugur di medan laga

Saat itu aku hanya bisa berdoa sambil berkata
 

Aku anakmu Ikhlas Ayah
karena kau jadi kusuma bangsa
mendapat tempat terhormat sebagai prajurit sejati
Gugur untuk bela bangsa

Kami putra dan putri prajurit sejati
Pada pergantian tengah malam nan Suci ini
Diiringi Bunyi semilir angin
Di hadapan patriot patriot sejati
Para komandan satuan komando ke wilayahan

Kutitipkan seluruh prajurit di seluruh pelosok tanah air
Pimpin dan bimbinglan mereka
Bentuk mereka menjadi prajurit yang tangguh
Yang tidak akan pernah menyerah dan selalu menang dalam setiap pertempuran

Patriot ku
Berbuatlah yang terbaik berani, tulus dan iklas
Hanya untuk Negara kesatuan Republik Indonesia

Tuhan
kabulkan Doa Kami
Hanya kepadamu kami memohon





Tjiee... baca puisi? wkwkwk
Gimana, susah gak? susah kan??
Nah selain itu juga aku baca puisinya Sutardji Calzoum Bachri yang judulnya "Tanah Air Mata"
mau tau puisinya gimana? Nanti di postingan selanjutnya.. 

Comments

Popular Posts