:')
Wahai orang yang Allah belum izinkan aku untuk bertemu denganmu,
bolehkan aku merindukan dirimu?
Aku rindu dengan suaramu,
tawamu,
dan juga caramu
berbicara denganku.
Ingatanku tentang dirimu
masih sangat jelas
di dalam pikiranku,
hangat terasa
dan berkesan dalam hatiku.
Wahai orang yang Allah belum izinkan aku untuk bertemu denganmu,
aku ingin menjelma sebagai angin
yang bisa memberikan
kesejukan bagimu.
Aku ingin engkau merasakan
bahwa aku ada.
Walaupun aku tidak melihatmu,
namun aku mendo'akanmu
dari kejauhan.
Wahai orang yang Allah belum izinkan aku untuk bertemu denganmu,
Namun kian waktu berjalan,
sepertinya aku mulai paham bahwa ternyata
Allah hanya mengizinkan aku
untuk menyapamu melalui suara saja,
tanpa harus bertemu langsung.
Baik..
Aku terima,
Aku pamit.
Jangan tanya kenapa
Hanya aku ingin mundur, terus mundur
Biarlah engkau melangkah dengan
apa yang menjadi tujuanmu,
dan aku sudah mengikhlaskan.
Ikhlas jika aku yang mengalah,
jika aku yang harus undur diri,
jika aku harus pergi dan tak kembali.
Terimakasih sudah memperbolehkan
aku untuk mengenalmu dan juga
duniamu.
Maaf, maaf dan maaf
jika aku berbuat salah padamu.
Sampai jumpa,
jika Allah mengizinkan kita untuk
bersua kembali.
Ku harap demikian.
Semoga kau pun begitu.
bolehkan aku merindukan dirimu?
Aku rindu dengan suaramu,
tawamu,
dan juga caramu
berbicara denganku.
Ingatanku tentang dirimu
masih sangat jelas
di dalam pikiranku,
hangat terasa
dan berkesan dalam hatiku.
Wahai orang yang Allah belum izinkan aku untuk bertemu denganmu,
aku ingin menjelma sebagai angin
yang bisa memberikan
kesejukan bagimu.
Aku ingin engkau merasakan
bahwa aku ada.
Walaupun aku tidak melihatmu,
namun aku mendo'akanmu
dari kejauhan.
Wahai orang yang Allah belum izinkan aku untuk bertemu denganmu,
Namun kian waktu berjalan,
sepertinya aku mulai paham bahwa ternyata
Allah hanya mengizinkan aku
untuk menyapamu melalui suara saja,
tanpa harus bertemu langsung.
Baik..
Aku terima,
Aku pamit.
Jangan tanya kenapa
Hanya aku ingin mundur, terus mundur
Biarlah engkau melangkah dengan
apa yang menjadi tujuanmu,
dan aku sudah mengikhlaskan.
Ikhlas jika aku yang mengalah,
jika aku yang harus undur diri,
jika aku harus pergi dan tak kembali.
Terimakasih sudah memperbolehkan
aku untuk mengenalmu dan juga
duniamu.
Maaf, maaf dan maaf
jika aku berbuat salah padamu.
Sampai jumpa,
jika Allah mengizinkan kita untuk
bersua kembali.
Ku harap demikian.
Semoga kau pun begitu.
Comments
Post a Comment